Kaduaja (Al-Hidayah News). Pondok Pesantren Al-Hidayah Kaduaja yang terletak di Kaduaja Kecamatan Gandangbatu Sillanan Kabupaten Tana Toraja hangus terbakar dilalap si jago merah, Selasa (08/08/2023).
Bangunan yang merupakan bantuan dari Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2019 dalam waktu sekejap habis dilalap api, pakaian santri/pembina, buku, dokumen penting serta kitab-kitab yang sangat berhargapun tak ada yang tersisa, penyebanya diperkirakan karena arus pendek dan tidak ada korban jiwa.
Menurut Husni salah seorang Pembina putri yang melihat awal kejadian, yang berada di Asrama Putri yang jaraknya 70 meter dari TKP bahwa “Kami sementara sarapan bersama Mahasiswa KKN Nusantara dan beberapa Dosen Pembimbing dari IAIN Pare-Pare, tiba-tiba melihat asap di asrama putra, kami langsung berhamburan menuju asrama putra, dan api sudah mulai membesar, saya lemas dan hanya mampu menghubungi beberapa Pembina yang sudah berada di sekolah.
Selang beberapa menit, ratusan warga pun berdatangan dan berusaha untuk memadamkan api dengan peralatan apa adanya, namun karena banyaknya elemen kayu di lantai 2 gedung tersebut membuat api cepat menjalar ke seluruh gedung asrama sehingga tak seorangpun yang dapat menyelamatkan barang-barang santri maupun pembina di asrama.
Tangis histeris dari para santri tak bisa terbendung, mereka seakan-akan tak mampu menyaksikan kejadian itu, dan bahkan ada yang jatuh pingsan tak kuasa menahan perasaannya.
Sementara Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah Kaduaja, Safruddin menyampaikan kejadian begitu sekejap dan menghanguskan semua fasilitas yang ada.
“Saya masih sempat memeriksa kondisi asrama pada jam 7.15 sebelum ke sekolah. Berselang sekitar 10 menit dalam perjalanan ke sekolah, saya melihat kepulan asap disekitar rumah saya dan asrama, kemudian saya langsung balik berlari kencang dan setelah sampai, saya seakan tidak percaya kalau yang sementara terbakar adalah asrama putra”
“Satu-satunya fasilitas asrama putra yang kami miliki untuk menampung santri dari berbagai daerah, hari ini sudah tiada , santri tak punya apa-apa lagi, tempat tinggal dan pakaian mereka sudah habis, namun kami sadar bahwa semua ini ada hikmahnya dan berharap ada pihak yang bisa membantu untuk merehab asrama yang sudah terbakar ” tutur Safruddin.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Toraja, Usman Senong bersama Kasi Pendidikan Islam, H. Suardi dan rombongan dalam kunjungannya menyampaikan bahwa musibah tersebut merupakan ujian bagi semua, baik kementerian agama maupun keluarga besar Ponpes Al-Hidayah Kaduaja. Usman Senong berharap para santri, Pembina dapat bersabar menghadapi, di balik segala ujian atau musibah terdapat hikmah di baliknya.
Pada kesempatan sama, Safruddin, Pimpinan Pondok mengucapkan terima kasih kepada semua seluruh warga, KKN Nusantara, KKN UKI Toraja, Dosen IAIN Pare-Pare yang telah bahu membahu dalam memadamkan api sehingga tidak menjalar ke beberapa rumah disampingnya termasuk rumah pimpinan pondok.
Begitupun halnya terima kasih beliau sampaikan kepada Gubernur Sulawesi Selatan lewat BNPB Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Sosial dan BNPB Tana Toraja, Keluarga Besar Kementerian Agama Kab. Tana Toraja, Badan Pekerja Sinode (BPS) Geraja Toraja, Baznas Tana Toraja, Para KUA, Penyuluh, MUI Kec. Gandangbatui Sillanan. Wahda Islamiyah dan beberapa ormas lainnya, Lembaga Pendidikan, Pengurus Masjid, Majelis Taklim dan para Dermawan dari berbagai daerah, warga masyarakat yang turut prihatin terus memberikan bantuannya terutama pada Hari Pertama, baik spiritual maupun moril (H1) demi untuk kelangsungan hidup para santri, semoga segala bantuannya menjadi pahala di sisi Allah SWT.
AS (red)