Humas (PP-Al-Hidayah)– Dua santri Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hidayah Kaduaja Tana Toraja lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022.
Sebanyak lima santri Al-Hidayah Kaduaja yang mendaftar SNMPTN dan dua dinyatakan lolos sesuai dengan Perguruan Tinggi Negeri yang mereka pilih. Demikian keterangan Awal Sukry, Kepala MAS Kaduaja (02/04/2022).
Dua santri yang berhasil lulus adalah Sulvianti Sembona pada Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Sulawesi Barat dan Nur Isran Jurusan Farmasi Universitas Sembilan Belas November Kolaka


Awal Sukry mengatakan, dua santri yang lolos SNMPTN ini menunjukkan perkembangan yang baik dari tahun sebelumnya. “Merujuk pada aturan SNMPTN tahun 2022 dilakukan dengan memberikan kuota pada tiap sekolah berdasarkan akreditasi. Sekolah dengan akreditasi A akan mendapatkan kuota sebesar 40%, akreditasi B memperoleh 25%, serta akreditasi C dan lainnya memiliki kuota sebesar 5%. MAS Kaduaja dengan akreditasi B mendapatkan kuota 25%. Jumlah peserta ujian tahun pelajaran 2021/2022 sebanyak tujuh belas dan yang bisa mendaftar berdasarkan kuota sebanyak 5 santri, dan Alhamdulillah dua di antaranya berhasil lolos, dan jika dilihat dari tahun sebelumnya hasil ini menunjukkan perkembangan meskipun tidak signifikan,” jelasnya.
“Tentu kami bersyukur kepada Allah Subhanhuwata’ala, artinya saat ini para santri lebih meningkatkan kesungguhan untuk mendapat keberhasilan, disisi lain kami menunggu pengumuman siswa yang mendaftar di jalur yang lain” tambahnya.

Salah satu santri yang lolos SNMPTN, Nur Isran mengatakan dirinya sangat senang dan bersyukur atas hasil yang ia terima dengan segala usaha yang dilakukan.
“Yang pasti saya merasa bersyukur sekali dan sangat senang karena merasa perjuangan dan doa saya dan keluarga untuk bisa lolos SNMPTN terwujud, tidak lupa juga saya berterima kasih kepada para Pembina yang telah memberikan kami dukungan dan doanya,” Ungkap Nur isran
Kurikulum Ponpes modern yang dimiliki pesantren Al-Hidayah Kaduaja memungkinkan alumninya berbakti tidak hanya sebagai ustadz, kyai, dan ulama tapi juga berbakti dalam disiplin kerja berbagai bidang. Dengan ini diharapkan dimanapun alumni pesantren berada, nilai-nilai Islam tetap tertanam dalam diri. Menjadi tenaga kesehatan yang punya nilai keislaman, menjadi anggota Polri dan TNI, advokat yang takut kepada Allah.
Penulis (Barto)